Tanah Papua - Hitam Kulit Kriting Rambut Aku Papua
[ Edo Kondologit ]
[ Edo Kondologit ]
Tanah Papua tanah yang kaya
surga kecil jatuh ke bumi
Seluas tanah sebanyak madu
adalah harta harapan
Tanah papua tanah leluhur
Disana aku lahir
Bersama angin bersama daun
Aku di besarkan
Hitam kulit keriting rambut aku papua
Hitam kulit keriting rambut aku papua
Biar nanti langit terbelah aku papua
Oooh, Oooh,
Tanah Papua tanah yang kaya
surga kecil jatuh ke bumi
Seluas tanah sebanyak madu
adalah harta harapan
Tanah papua tanah leluhur
Disana aku lahir
Bersama angin bersama daun
Aku di besarkan
Hitam kulit keriting rambut aku papua
Hitam kulit keriting rambut aku papua
Biar nanti langit terbelah aku papua
surga kecil jatuh ke bumi
Seluas tanah sebanyak madu
adalah harta harapan
Tanah papua tanah leluhur
Disana aku lahir
Bersama angin bersama daun
Aku di besarkan
Hitam kulit keriting rambut aku papua
Hitam kulit keriting rambut aku papua
Biar nanti langit terbelah aku papua
Oooh, Oooh,
Tanah Papua tanah yang kaya
surga kecil jatuh ke bumi
Seluas tanah sebanyak madu
adalah harta harapan
Tanah papua tanah leluhur
Disana aku lahir
Bersama angin bersama daun
Aku di besarkan
Hitam kulit keriting rambut aku papua
Hitam kulit keriting rambut aku papua
Biar nanti langit terbelah aku papua
Lagu ini sangat mengingatkan kita bahwa Tanah Papua adalah segalanya bagi saudara2 kita di sanna. Tanah dan sumberdaya yang ada di tanah ini harus benar2 memberi manfaat kepada mereka, bukan kepada orang lain.
ReplyDeleteSurga kecil di bumi,itulah Papua, semua yg ada disana, kita makan,minum, duduk dan tidur bersama, Kasih Kristus dan budaya rasa kekeluargaan,menghargai dan mengutamakan tamu,sudah jdi tradisi,bahkan biar kami anak anak tidak makan tapi tamu harus makan, makanan yg terbaik,teringat biar kita makan papeda dgn kelapa dan ikan satu"nya, bapak brikan sama tamu orang kulit putih,rambut lurus, tdk pernah terdengar ditelinga kami, yg ada hanyalah ini bapak punya tamu,dia blm bisa makan papeda jdi harus makan nasi dgn ikan,kita menunggu dan makan papeda dengan mama di dapur, Pak EDI PURNOMO, dan istri,Ibu Rina, Dan Dhian, kakak tdk tahu di mana kalian saat ini, ingat Sabron yaru, doyo baru,Jayapura, Papua. ingat masa kecil kita bersama. Tapi saat hal ini menjadi perbedaan, sy ingin kalian yg merasakan bagaimana kehidupan bangsa kami Papua dalam kebersamaan dan kehidupan, penerimaan Kamo terhadap kalian saudara sebangsa dan senegara.
ReplyDeleteMari bersatu kembali mari rendah kan diri dan bermohon maaf, jgn Egosentris membuat kita berbeda.kita Satu NKRI, kita satu Merah Putih, Mari bersatu.